• Perbankan Syriah
  • Visitai Perbankan Syariah
  • Academy Writing Perbankan Syariah

Dosen FEBI UIN Gusdur Sampaikan Pengarahan Tasaruf Zakat pada Lembaga Zakat Nasional

13 Februar1 2023

Jakarta 18 Januari 2023Wakil Ketua Lembaga Zakat, Infak, dan Sedekah Assalam Fil Alamin (ASFA), K.H. Anizar Masyhadi, mendatangkan seorang dosen sekaligus pakar ziswaf dari UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Muhammad Shulthoni, M.A., Ph.D.  untuk membantu memberikan pembekalan kepada para tim teknis amil mitra tasaruf zakat LAZIS ASFA tentang delapan asnaf zakat dan tiga asnaf prioritas yakni fakir, miskin, dan fi sabilillah pada acara “Pengarahan Tim Teknis Mitra Tasaruf Zakat LAZIS Assalam Fil Alamin” yang berlangsung pada tanggal 18 Januari 2023 di Kantor Dewan Masjid Indonesia, Jakarta Timur.

Wakil Ketua Lazis Asfa menyatakan bahwa hal ini dibutuhkan agar semua program sesuai dengan hukum yang berlaku, syariah Islam yang benar, dan nilai-nilai bangsa. Ia menuturkan, berdirinya Lazis Assalam dalam rangka ikut andil untuk mengumpulkan dana zakat dan menyalurkannya kepada 8 asnaf.

Pembekalan ini dipandu oleh Arsyad Pangeran, selaku Bendahara Lazis Assalam. Hadir dalam pembekalan itu beberapa pengurus Lazis Assalam fil Alamin, antara lain Wakil Ketua Lazis Kiai Anizar Masyhadi, Dewan Pengawas Syariah, Kiai Anang Masyhadi dan beberapa pengurus Lazis lainnya.

Shulthoni mengatakan bahwa zakat diberikan kepada delapan asnaf agar mereka memiliki ketahanan ekonomi dan daya beli yang baik. "Dengan demikian zakat memberi arti pada pertumbuhan dan peningkatan ekonomi umat, makanya zakat harus dikelola dengan benar dan amanah,” ujarnya.

Pakar Ziswaf dari UIN Gusdur itu mencontohkan beberapa makna asnaf penerima zakat, asnaf fi sabilillah, misalnya. Ia menuturkan, asnaf fi sabilillah dipahami sebagai orang-orang yang berjihad di jalan Allah dalam membela, mempertahankan, dan memperjuangkan agama dan territorial.

Termasuk para pasukan keamanan muslimin karena mereka benteng pertahanan umat dan negara. Namun, seiring waktu dengan lahirnya konsep negara, para pasukan keamanan ini digaji oleh negara, sehingga, pemahaman fi sabilillah pun berkembang, yaitu siapa saja yang masuk dalam kategori berjuang di jalan Allah, di jalan kebaikan, para penuntut ilmu yang berjuang dalam keterbatasan finansial.

Selain memaparkan tentang asnaf fi sabillah, Muhammad Shulthoni juga menjelaskan tentang fakir dan miskin di Indonesia yang pada tahun 2022 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 26,36 juta orang atau 9,57 persen (bps.go.id) yang mayoritas adalah mereka yang beragama Islam. Karena itu, menurutnya, lembaga zakat harus memiliki tata kelola yang baik baik secara kelembagaan, manejemen, prosedur, hingga penghimpunan dan penyalurannya.

Artikel

Has no content to show!

Galeri Video

No data displayed on the module. Please check some parameters in the module settings again!
We use cookies to improve our website. Cookies used for the essential operation of this site have already been set. For more information visit our Cookie policy. I accept cookies from this site. Agree