Kegiatan yang dihadiri oleh para dosen FEBI tersebut dibuka oleh Prof. Shinta Dewi Rismawati selaku dekan FEBI. Dalam sambutannya, beliau sangat mengapresiasi kegiatan ini karena menurutnya setiap lembaga butuh mitigasi manajemen risiko, terlebih pada Lembaga Perbankan dan Keuangan.
Kegiatan yang berlangsung selama 180 menit tersebut diisi oleh dua pembicara kunci, yakni Bapak Dr. Ridwan, S.E., M.Ag. selaku Kepala Kantor Urusan Bisnis dan Investasi UAD serta Bapak Ulinuha Yudiansa Putra, S.E., M.Acc.. selaku Dewan Pengawas RS. UAD. Dalam paparannya, Dr. Ridwan menyatakan bahwa manajemen risiko merupakan suatu proses berulang yang digunakan untuk mengindetifikasi, mengukur, dan mengendalikan risiko yang kemungkinan akan terjadi pada Lembaga Perbankan. Munculnya manajemen risko karena adanya pengakuan tentang “ketidakpastiaan” di masa mendatang sehingga mengelola risiko ialah mengelola suatu “ketidakpastiaan”. Oleh sebab itu, mengetahui risiko dapat membuat kita mengantisipasi dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam mengadapi permasalahan. Dalam konteks yang lebih luas, Ulinuha Yudiansa Putra, S.E., M.Acc menambahkan bahwa bisnis perbankan syariah merupakan bisnis kepercayaan. Sehingga apabila bank mengalami kegagalan, maka dampaknya tidak hanya dirasakan oleh karyawan, nasabah, maupun pemegang saham saja tetapi juga berdampak pada perekonomian secara umum.
Kegiatan yang dimoderatori Ketua Program Studi, M. Shulthoni Ph.D tersebut berjalan dengan tertib dan antusias. Di penghujung acara, Prodi Perbankan Syariah FEBI menyerahkan cinderamata untuk para pemateri dan melakukan foto bersama.
